A Sweet and Tinder Love

Setelah dua tahun menjomblo, seorang rekan kantor berhasil mendapatkan pacar dalam waktu dua hari saja. Rahasianya? Sebuah aplikasi dating bernama Tinder.

 

Gegap gempita langsung melanda kantor. Mbak Mi yang telah menjadi social media manager rekan kantor yang bersangkutan sibuk memberi kesaksian pujian tentang efektivitas Tinder dan online dating dalam mengakhiri kesendirian.

“Tuh, loe tanya aja Margie yang anak digital! Klo mau dapet cowo dari online emang harus begitu!” Cetus Mbak Mi.

“Tapi kalau ikutin template, loe ga be yourself dong!” protes rekan pria.

“EHHH.. pilih mana! Jadi diri sendiri tapi jomblo apa jadi orang lain tapi punya pacar!” gue membela Mbak Mi.

 

Namanya juga online dating. Tentu punya karakteristik berbeda dengan kenalan langsung, apalagi kenalan lewat radio. Memang ada karakteristik yang perlu diakomodasikan sesuai dengan nature relasi via internet.

 

Tips yang dirunut di sini, mungkin bukan yang paling lengkap, mungkin juga sudah pernah dibahas di tempat lain. Tapi sesuai dengan praktik Mbak Mi, apa yang ada di sini telah berhasil menjaringkan seorang kekasih dalam waktu dua hari saja!

 

1. Profile Picture, Your First Screening

Semua meyakini bahwa, loe lah yang memilih dengan pria mana loe akan berjodoh, sesuai dengan seleksi profile mereka. SALAH. Dalam dunia online dating, apa yang loe pasang sebagai profile telah dengan sendirinya menyeleksi pria jenis apa yang akan mendekati, termasuk profile picture loe.

 

Ingin pria yang lebih muda, pasanglah foto non make-up dengan aktivitas santai seperti berenang (baju lengkap) atau di pantai. Ingin pria lebih dewasa, foto make up naturalis dengan latar belakang restoran atau tempat-tempat semenjana. Ingin pria yang lebih err.. berani, pasang juga foto yang lebih berani! Ingin pria yang lebih tenang-tenang, gunakan foto dengan baju lebih tertutup dan pose lebih normal.

 

Yang belum gue temukan hanyalah pasang foto seperti apa guna mendapatkan seorang pria perjaka.

 

Selain itu, siapkan juga foto-foto ‘candid’ alias foto sehari-hari guna dikirim sewaktu-waktu. Kadang, guna mengetes kesungguhan foto profile, loe akan diminta untuk mengirim foto saat itu juga. Karena kita bukan Raisa yang begitu melek uda cakep, sebaiknya kita sedia payung sebelum hujan.

 

Foto sebanyak-banyaknya, di rumah, di ranjang, di kantor, di tempat makan, di tempat nunggu bus, di mobil, etc. Sehingga ketika diminta kirim foto selfie muka jelek, kita bisa mengirimkan foto selfie muka jelek yang tetep cakep yang sebenarnya adalah hasil re-take 16 kali…

 

Dan sebagaimana loe terlihat lebih kece di profile picture dibandingkan aslinya, sesuaikan ekspektasi loe juga terhadap profile picture yang loe lihat! After all, nggak pernah ada orang yang lebih cakep aslinya daripada profile picturenya. Selalu ada badan yang terlalu kurus, perut yang ternyata buncit, kantong mata atau tahi lalat di leher. Turunkan level kegantengan menjadi sekitar 70% guna menjaga kencan sungguhanmu, seindah yang maya!

 

2. Hindari Pembicaraan Wawancara Kerja

Jika seorang pria memasang profilnya untuk mencari jodoh secara online, chances are... dia memasang profilnya untuk ratusan ribu wanita yang lain. Artinya, loe harus bersaing mendapatkan perhatiannya di antara ratusan ribu wanita tersebut!

 

Dan dalam online dating, satu-satunya cara loe meraih perhatian, hanyalah via pesan-pesan yang dikirim. Makanya, pembicaraan yang loe buat haruuss se-antimainstream mungkin! Hindari pertanyaan macam interview kerja seperti: umur berapa, kerja di mana, lagi ngapain, agamanya apa, hobinya apa, tinggal di mana.. blah blah!

 

Pertanyaan macam itu bisa dipikirkan oleh ratusan ribu wanita lainnya. Bayangkan betapa nyebelinnya kalau loe sendiri harus membalas 500 kali tentang di mana loe bekerja! Belom tentu juga pada ngerti kerjaannya apa!

 

Guna menanyakan pertanyaan semacam itu, temukan cara sekreatif mungkin, bisa dengan muter-muter, bisa juga dengan membuat pernyataan. Kamipun memberi contoh:

a. Menanyakan Pekerjaan

A: Hei! Profile picture kamu seru! Jago main basket ya?
B: Ah jago sih enggak.. tapi aku memang hobi basket…

A: Wewww… anak basket! Terus, kerjaan kamu sekarang berkaitan sama olahraga juga?

Tentu saja kemungkinan besar tidak! Tapi most likely dia akan menjawab di industri mana dia sekarang bekerja!

 

b. Menanyakan agama (Tidak perlu dilakukan jika namanya sudah begitu spesifik agama tertentu, BASIK!)

A: Heii.. happy Friday! Aku lagi mau karaokean sama temen-temen, suka karaokean, ya?

B: Ahhh aku nggak bisa nyanyi.. aku lebih suka dengerin musik aja..
A: Oh ya? Paling suka dengerin musik apa? Aku juga nggak terlalu suka nyanyi sih.. tapi seru aja kalau liatin orang lain nyanyi..hahaha! Makanya kalau lagi ada latihan paduan suara di gereja, aku suka nontonin!

Bahkan meskipun loe nggak pernah liat yang namanya paduan suara gereja, angkat sesuatu yang bersifat religi daan.. lihat reaksinya!

 

3. AKTIF PROAKTIF

Banyak yang salah kaprah bahwa proaktif adalah agresif. BEDA. Agresif adalah kalau tiba-tiba loe ngirimin foto bugil via jejaring sosial sambil diberi pesan ‘come and get me!’. Proaktif, adalah sebuah niatan baik agar hubungan ini berjalan bersama seiringan sejalan.

 

Bagaimanapun juga, hubungan loe akan tetap semu dan maya sampai kalian ketemuan. Adalah tugas loe untuk memastikan ini terjadi! Pertama, perhatikan tanda-tanda jaman! Sambut semua pancingan dan arahkan pada sebuah pertemuan. Kami kembali memberi contoh:

A: Lagi pengen nonton nih, enaknya nonton di mana ya?
B: Hmm.. di Kuningan aja gimana? Deket rumahku, hihihi.. kalau kamu mau nonton di sana, nanti aku temenin deh…

 

Jika pancingan tiada kunjung tiba, maka sebagai penanggung jawab, loe-lah yang harus memancing, misalnya, pas lagi kirim-kiriman foto:
A: Kamu seksi juga ya biarpun baru cape-cape ngantor…

B: hahaha.. yakin? Itu tipuan kamera doang kali.. You gotta see me yourself with your own eyes to prove it!

 

Sampai di tahap pancingan itu berhasil, jangan biarkan pembicaraan mati! Sapa duluan di pagi hari dengan 15 cara yang berbeda, Morning gorgeous! Hei, sleepyhead, wake up! SMILLEE.. it’s Friday morning! Blahblah…

 

Tell stories, share, jangan sekadar membalikkan pertanyaan, susun pertanyaan open ended, show that your life is FANTASTIC and he definitely needs to be part of it!

 

4. How About Dirty Talks…

Kencan online punya stereotip laki-laki pervert yang sedang mencari mangsa untuk kemudian menyekap pasangannya di kencan pertama, memperkosa lalu memotong-motong bagian tubuhnya dan dimasak di panci presto.

 

Meski jenis tersebut tentunya ada dan SANGAT AMAT PERLU diwaspadai, bukan berarti setiap pembicaraan ‘menjurus’ akan berakhir tragis seperti kisah di atas. Karena sayangnya, setiap laki-laki, selurus apapun, pasti punya di bagian otaknya yang menjurus ke arah sono. Apalagi, dengan kenyamanan tanpa perlu bertatap muka, membuat pria paling pemalu sekalipun seperti punya nyali untuk dirty talks.

 

Lalu gimana cara merespon pembicaraan macam ini? Tentu saja tergantung maksud dan tujuan online dating tersebut. Kalau hanya memang mencari satu malam berdiri ya sok sana atuh ditanggepin biar makin panas. Tapi sebagian besar tentu punya niatan membangun bahtera rumah tangga yang sakinah mawadah warokmah, dan karenanya, diperlukan selera humor untuk menanggapi ‘lelucon’ semacam ini.

 

Cara termudah dan teraman adalah dengan mengalihkannya menjadi sebuah bercandaan. Kami kembali melakukan role play:

A: Aku lagi bugil nih!

B: Waduh.. hati-hati tuh.. jangan sampai masuk angin ya.. hehehe

 

A: Your body turns me on… I feel like I wanna…SENSOR SENSOR SENSOR

B: Syukurlah! Berarti mukaku nggak bikin turn off ya?

 

Kalau ternyata pembicaraan teruuuss berlanjut kea rah yang tidak disukai, well, the beauty of online dating! You can always sign off! Kendatipun begitu, jangan terlalu paranoid dengan segala yang berbau godaan. Guna menggantikan pegangan tangan, curi-curi pandang, bahasa verbal memang sering digunakan.

 

A: Kamu seksi

B: hihihi.. seseksi jenggot kamu, nggak? (apa salahnya sih memuji untuk nyeneng-nyenengin ati dikit…)

 

A: Kata orang, dengan bentuk bibir kamu seperti itu, kamu jago ciuman…

B: Mmm.. aku belum pernah buat surveynya sih bener apa enggak.. Kamu mau jadi peserta risetnya? (Toh! Nggak ketemu juga, makan tuh janji manis rayuan bibir!)

 

“Klo gitu loe kenapa nggak download, Gy?” rekan kerja membalikkan pertanyaan setelah sesi tutorial 2*45 menit itu.

 

Sebenarnya, sebagai anak digital, gue sudah ikutan dari tahun lalu. Gue bahkan udah tau profile picture mana yang harus gue pasang untuk mendapatkan cowok dengan kriteria tertentu. Ada dua set yang jadi andalan.

 

Sayangnya, gara-gara gue pake sok-sokan diwawancara beberapa media, ada beberapa orang yang mulai mengenali wajah gue. Gue jadi harus jaga imej.

 

Lagipula, gue tetep nggak tahu siapa yang akan gue temui itu. Dunia kerja gue, baik yang bidang internet maupun yang bisnis aprodisiak, sama-sama segede daon kelor. Seenak jidat jadi orang lain, ternyata yang gue godain, adalah klien, calon anggota tim kerja, atau supplier.

 

Gue bahkan cenderung membatasi chatting hanya dengan orang-orang yang memang sudah gue kenal lama saja. Itulah sebabnya, sebanyak gue tahu apa yang harus gue lakukan untuk menjerat hati via online, belum tentu akan gue lakukan guna menjaga citra dan harga diri.

 

Namun untuk iseng-iseng, untuk mengenang those good old days, di saat gue masih jadi mahasiswa kurang makan yang bebas pecicilan ke mana-mana, seperti Mbak Mi yang sudah menikah, gue siap membuka praktik, dengan memanfaatkan akun mereka yang membutuhkan.

 

Jadi jika di antara pembaca ada yang tertarik untuk menjajal, bisa meng-hire kami sebagai social media manager. Dijamin seminggu dapet pacar. Jaminan uang kembali!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *