Dunia dalam fitness

Berawal dari cinta yang bersemi di gym kami, gue jadi sangat rajin fitness. Tapi bukan gue yang kasmaran, melainkan seorang teman, yang meng-claim baru kali ini bertemu dengan seorang pria berbeda ras yang bisa membuatnya mabuk kepayang.

Dilandasi rasa penasaran akan pria yang bisa mengubah selera ini, gue pun bersemangat berolahraga setiap harinya, semata untuk melihat dan menyelidiki si pria dengan ciri-ciri berdarah batak, tinggi badan 165-170, agak berotot, berinisial E tersebut.

Namun sayangnya, Bang E nampaknya bukan seorang gym-freak. Beliau jarang sekali terlihat berolahraga! Justru setelah hampir setiap hari mata gue berkontraksi ke tiap sudut gym, gue malah semakin asik mengamati pengguna gym yang lain, yang tidak kalah menyenangkannya untuk diamati! Ini just for fun ajah, inilah makluk-makluk penghuni gym…

  1. Hunk-a-licious!

Berdada bidang, perut kotak-kotak, berkaos super cutatz, jalan ngegang langkah besar-besar mengarahkan pandangan ke bagian tubuh sedikit dibawah pinggul. Kaum adam yang termasuk golongan Hunk-a-licious, biasanya mendominasi pemandangan gym, mungkin karena badannya yang memang besar. Bagian favorit mereka adalah daerah angkat beban, sambil mata menatap lurus kea rah kaca, mengagumi bisep dan trisep mereka…

Dalam kehidupan sehari-hari, meski eligible, kaum ini bukan untuk digebet. Mereka, either sudah terlalu letih digoda dan menggoda wanita diluar sana, atau memang tidak punya ketertarikan pada perempuan….

Makanya, jangan Ge-Er dulu jika diliatin sama kategori ini, bisa saja tatapan mautnya berarti: “Cepetan dong pake alatnya…gue mau ngelatih otot pantat nih…”

Otot yang paling banyak dilatih: sensori otak karena sangat sadar perhatian

  1. Fitnes Club-bers

Disebut demikian, karena kaum hawa ini lebih nampak siap dugem daripada olahraga. Tampak luar spesies ini adalah selalu menggunakan baju senam semodis mungkin, seketat mungkin, sengatung mungkin, dan sependek mungkin. Jangan lupa make-up water-proof dan sweat-proof yang juga kurang berfungsi karena mereka jarang bekerja segitu kerasnya sampe keringetan.

Jika sendirian, Fitnes Club-ber bisa ditemukan di posisi sebelah Hunk-a-licious, tapi dengan beban atau ketahanan separoh yang biasa digunakan… Alat-alat favorit mereka adalah cross-trainer, kelas aerobic dan sexy dancing, juga semua alat yang membentuk pantat. Selain di tempat fitness, golongan ini juga gampang ditemukan di…club malam…

Otot yang paling banyak dilatih: Otot mata untuk ngelirik

  1. Enci-enci

Gue ga tau kenapa, dari fitness centre Kelapa Gading sampe Pondok Indah, untuk kelas ibu-ibu paruh baya, jarang ditemui dari ras lain. Membuat gue berpikir, mungkin gue sudah jadi mayoritas disini! Kemungkinan yang lain adalah karena mereka begitu mencoloknya sehingga seolah-olah seluruh gym dikuasai kaum ini. Gimana engga, seluruh pasang mata pasti akan segera mengarah ke baju senam warna stabillo (ijo dangdut, orens, atau biru laut terang) yang kadang strip putihnya bukan 3 macam Adidas, tapi Cuma 2…Apalagi baju tersebut membalut ketat lemak yang sudah menggelambir, dengan kulit yang tidak lagi kencang. Kaum ini muncul dalam group dan menghantui kelas yoga hingga aerobic karena ga mau rugi.

Otot yang paling banyak dilatih: otot mulut karena sepanjang latihan, bisa tau-tau memperlambat gerak dan mulai, “ehh..tau ga sih jeung..si itu ya..”

  1. Oom gembira

Alias Oom senang. Harusnya jadi pasangan kategori 3, tapi jarang ditemukan berolahraga bersama. Sebaliknya, oom gembira lebih sering ditemui dalam jarak kurang dari 5 meter dari kaum fitness clubber dan personal trainer perempuan ber-rok mini. Anehnya, meski mengunjungi fitness club hampir setiap hari, perut oom tersebut tetap buncit, dengan tangannya yang ter-ekspose kaos tangan buntung tampak jelas.  Tanya kenapa!

Otot yang paling banyak dilatih: perut! Karena emang perlu latihan!

  1. Atlet

Kaum ini adalah pria/wanita yang sungguh-sungguh berolahraga, kadang hingga membuat ngeri pengguna gym yang lain. Mereka biasanya menggunakan kaos unisex dan celana yang nyaman, lalu berolahraga lebih dari 2 jam tanpa menunjukkan keletihan. Matter of fact, kaum ini tidak menunjukkan expresi apa-apa ketika berolahraga, seberat apapun alat yang dipakai, dan acuh terhadap lingkungan sekitar.

Otot yang paling banyak dilatih: semua.

  1. Cungkring

Kurus luar biasa! Sampai terkadang agak bingung otot mana yang dilatih jika emang ga punya lemak yang bisa diubah jadi otot. Cungkring adalah makluk yang paling ga mau gue omongin karena..humphh..kasian ngeliatnya!

Otot yang paling banyak dilatih: emang punya otot ya?

  1. Tipe termakan bujukan salesmen

Inilah kebalikan total kaum atlet. Kaum ini sebenernya kurang suka berolahraga, tapi apa daya..tak sanggup menahan arus pergaulan dan rayuan manis sales tempat fitness tersebut.. “Ayo dong mbak…uda dikasi diskon lebih dari 50%! Ini penawarannya Cuma hari inI! Dan fasilitasnya lengkap! Mbak bisa ikut kelas tiap hari, bisa pake alat apa aja…” dan termakanlah si korban tanpa menyadari bahwa semua kelas itu tiada akan diikuti…

Tipe ini tidak punya kharakteristik khusus, karena biasanya, sebulan setelah jadi member, mereka akan menjadi terlalu malas untuk mengunjungi gym tersebut sehingga sulit diingat kharakteristiknya.

Otot yang paling banyak dilatih: engga ada. Lha olahraganya sebulan sekali!

Ini emang ga penting banget. Tapi hal ga penting inilah yang bisa bikin gue tertawa sambil kagum melihat keberagaman dalam sebuah komunitas sekecil fitness club. Dan ketika gue jalan di mall, gue tiba-tiba melihat rekan-rekan gym gue tersebar dimana-mana…gue ketawa geli lagi. Nampaknya fitness club ini adalah sample dari masyarakat perkotaan kita…yang majemuk, (merasa dirinya) gaya, dan hmm…extrim!

Anggota gym ini juga menandakan banyaknya pergeseran fungsi dalam masyarakat. Bahwa olahraga, makan, berdansa, lebih jadi gaya hidup daripada fungsi primernya. Buktinya, ga ada satupun dari tipe gym-ers itu (kecuali tipe atlet) yang bener-bener nge-gym buat kesehatan. Di rumah gue ada sepeda fitness, tapi seandainya gue ga ke fitness centre, gue ga bakal latihan sepeda. Inilah sebuah aktivitas normal yang dibikin heboh, segalanya mewah, pake tipi dan music dugem. Macamnya kota besar yang dipercantik dengan lampu warna-warni kedap kedip. Fungsinya ya buat penerangan jalan ajah.

Jangan lupa, seperti di dunia nyata, dalam fitness club pun ada drama, lika-liku kecemburuan (jika client berganti personal trainer), cinta (macamnya temanku itu!), juga persaingan (antar anggota dan antar sales person).

Tapi ngomong-ngomong..mana bang E?! Mungkin bener juga kata orang, di perjalanan ketika kita sedang mencari sesuatu, kita malah sering menemukan yang lain…Mencari Bang E, malah menemukan Enci-Enci…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *