“Gy, masa kemaren gue nelpon die lagi, bego ya?”
“uh uh? Buat apaan?”
“Ga ada, Cuma buat denger suaranya aja…Ga banget ya gue”
“Iya”
“Abis gimana dong, Gy, gue kaya GA BISA ngelupain dia gitu…Gimana dong biar gue BISA berhenti ngehubungin dia?”
Gue terdiam sejenak, berpikir, lalu..
“Handphone loe sini..”
Temen gue menyerahkan handphone-nya kepada gue, lalu segera gue mencari phone book dan memilih nomer telpon mantan pacarnya beliau. Pencet delete all details…Deleted. Lalu gue menuju ke SMS Inbox. “Ada sms yg penting ga? Yang harus disimpen? Dari bos?”
“Engga ada si, Gy…”
Delete all message, deleted.
Setelah itu gue mengarahkan sasaran kepada laptop. Segera gue membuka MSN messenger dan Yahoo messenger; menghapus serta menge-blok kontak si mantan pacar selama-lamanya, “Loe apain sih, Gy?” Tanya temen gue penasaran.
”Gue apus nomer telponnya dia, juga kontek di MSN sama YM. Kecuali loe bersusah-susah nyantronin rumahnya, harusnya sih loe GA BISA kontak dia lagi…”
Panik “ Ah, gila loe gy ! Dia jarang online kok ! uda biarin ajalah, off terus kok!”
“justru itu! Karena dia off terus, mending diapus sekalian! Daripada menuh2in kontak! Lagian loe bisa terus2an penasaran, kok dia ga online2…jangan-jangan lagi jalan.. diapus aja skalian! Nahh..stelah ini loe apus dia dari daptar facebook sama Friendster loe, ngaku dhe! Loe pasti sering-sering ngecekin statusnya, terus liat, uda in a relationship lagi belum? Ada poto baru belum?”
“Iya sih, tapi klo diapus ntar ketauan, gue ga enak dong sama dia!”
“Kecuali dia ngecekin loe sesering loe ngecekin dia, ga bakal ketauan, soalnya ga ada notificationnya. Sini! Gue apusin!”
“Jangan dhe gy, ntar aja gue apus sendiri, bener dhe! Gue apus dhe biar gue lupa!”
“SAMPE LOE APUS, JANGAN TANYA LAGI GIMANA CARANYA NGELUPAIN CEWE LOE!”
Sampai sekarang si mantan masih ada di friendslist teman gue itu.
Ga bisa? Atau ga mau?
Di lain setting…
Setelah dikonfrontasi tentang status di facebook yang masih juga in a relationship, teman gue jadi mikir.
“Gimana yah? Si mantan sih uda ganti jadi single, tapi GA BISA juga gitu, ntar dikira langsung promosi, langsung nyari ganti…”
“Diapus aja semua statusnya sekaligus! Jadi ntar ga ada tulisan singlenya, tapi tetep keluar di notification, no longer listed as in a relationship, tapi cuma sekali,sekadar info…”
“Naa..yang sekali itu yang ga enak! Kesannya kok cepet banget!”
“Kalau gitu ganti privacy settingnya, jadi biarpun ganti status ga ada pengumuman, tau2 ga ada status aja!”
“Gitu ya? Hening…1…2…3…Ah ga usah de, nanti-nanti ajah…”
“GA TEGA KAN..GA TEGA KAN…”
Ga bisa? Atau ga mau?
Okeh, mari kita belajar Bahasa Indonesia. Ga bisa = Sesuatu yang diluar batas kemampuan. Artinya; mempunyai keinginan untuk mengerjakan sesuatu, tetapi melampaui kemampuan yang ada dari dalam; biasanya ditanggulangi jika mendapat tambahan kekuatan dari luar. Misal: orang lumpuh ga bisa jalan. Ga mau = Sesuatu yang tidak diingini. Artinya: kemampuan untuk melakukan hal tersebut ada, tetapi karena tiadanya keinginan, maka tidak dilakukan. Keadaan hati tidak bisa diubah meski mendapat dorongan dari luar; karena sumber ketidakmauan berasal dari dalam. Misal: orang males ga mau jalan.
Sialnya, dalam hal hubungan, seringkali terjadi kesalahpahaman antara GA BISA dan GA MAU ini. Bukan Cuma di kasus dua teman cowo gue yang sangat kekar itu, tapi juga diantara pendengar setia radio se-Jakarta.
Sebagai pekerja odd hour, gue berkesempatan mendengarkan siaran radio, yang pada jam-jam ‘ibu-ibu’ banyak dibanjiri curhatan, dengan topic-topik seputar patah hati, ditinggal pacar, direbut pacar, danlainsebagainya. Dalam sehari, bisa ada 35 complain GA BISA melupakan pacar, GA BISA menghentikan perselingkuhan, atau GA BISA berhenti cemburu kepada teman dekat meski sudah punya pacar.
Herannya, sudah dikasi solusi dan tahap-tahap penyelesaian, minggu depan tema curhatnya sama lagi, menunjukkan bahwa ada kesadaran untuk mengabaikan saran karena si pencurhat GA MAU mengikuti saran.
Menurut teori psikoanalitik, keinginan kita itu diatur dalam alam bawah sadar. Si alam bawah sadar ini kemudian mempengaruhi alam sadar yang mengatur kemampuan rasional, sehingga seolah-olah kita tidak mampu melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan. Alam bawah sadar jadi jagoan pas kita lagi kurang waspada, misalnya pas bengong atau pas lagi…patah hati…
Tapi bukan berarti alam bawah sadar itu ga bisa dikontrol. Dengan menyadari keinginan bawah sadar, kita bisa mengendalikan keinginan tersebut lewat alam sadar kita. Artinya: kita bisa mengontrol apa yang kita MAU melalui apa yang kita BISA.
Coba aja liat kasusnya kedua teman kekar gue. Masalah yang dikeluhkan karena tidak kuasa dilakukan sebenernya ada di dalam hati juga. GA BISA melupakan kenangan…lha ya gimana…kenang-kenangan berupa boneka segeda kebo dipajang di ujung ranjang. Begitu mau tidur, keingetan. Bukankah itu sama aja dengan nyimpen penyakit? Padahal membuang sebuah boneka itu masi dalam jangkauan kemampuan manusia.
GA BISA berhenti men-track kehidupan seseorang. Lha facebooknya dicek tiap 5 menit sekali. Otonomi untuk menghapus beliau dari daptar teman ada sepenuhnya di tangan pemilik account, tapi entah mengapa…tetap rela menjadi saksi percintaan baru di dalam Photo hasil tag-an.
Bukan berarti setelah facebook, sms, boneka, nomer telpon, flexi, esia, Friendster, MSN, YM hilang kenangan bakal langsung terhapus sih, tapi at least, bisa mengurangi ‘tau-tau keingetan’ yang sering disalahartikan sebagai ketidaksanggupan melupakan.
Lagian bahkan kalau BISA menghapus memoripun, sungguhkah kita MAU menghapus memori itu? Kaya di satu film kurang ngetop yang judulnya Eternal Sunshine of the Spotless Mind. Ceritanya seorang cowo berniat mengikuti operasi penghapusan memori agar bisa lupa sama mantan pacarnya. Dalam operasi tersebut, semua kenangan dengan si mantan akan di-rewind, sambil dihapus. Tapi pas memorinya lagi dihapus, si cowo sadar dia sebenernya ga ingin melupakan mantan pacarnya, sehingga otaknya memberontak dan malah mengakibatkan kekacauan.
Percayalah, bukan cuma masalah patah hati, dengan membedakan apa yang GA BISA dan apa yang GA MAU kita lakukan, bakal jadi lebih banyak hal yang BISA tercapai. Asal…MAU…
*Kok gue jadi kaya Mario Teguh yang di Metro Tipi ya?padahal cuma mau bilang..”Bang! Klo mau curhat…yakin dulu…maunya apa sii…* 😛