Interviewe(d) by the Playboys

Kenapa sih gue masih tetep aja dibodoh-bodohi laki-laki?! Besok hari kerja dan ini sudah lepas tengah malam. Tapi gue malah terjebak untuk meladeni dua pria yang begitu bernafsu mencela sifat-sifat kaum wanita secara stereotipikal.

Gue sayang sama teman playboy gue, sungguh. Mereka suka membagi cerita yang membuat gue ternganga-nganga, sekaligus memperluas pengetahuan gue tentang perbedaan gadis Tunisia dan Hong Kong. Tapi terkadang mereka suka marah-marah…

“Loe juga tu, Gy! Selalu nulis hal-hal jelek tentang laki-laki!

“Kapan sih gue pernah ngejelek-jelekin laki-laki…Gue cinta lagi sama cowo!”

“Loe bahkan dulu pernah nulis tentang Playboy dan menggunakan gue sebagai contoh!”

“Ampun, Bang! Ga sengaja!”

“Gimana ga sengaja! Perempuan itu selalu ya, menyalahkan pihak pria, padahal kalau dilihat secara logis, sifat kalian itu yang justru membuat hubungan tidak langgeng!”

“Bener, perempuan kan pacaran sama laki-laki, jadi bukan cuma yang cowo harus memahami wanita, cewe juga harus mengerti dan bersikap seperti seorang pria dong! Menyesuaikan diri sama pasangan!”

Akhirnya, sebagai bentuk permintaan maaf sekaligus dalam usaha mencitrakan laki-laki sebagai makhluk indah yang patut dicintai, gue setuju mengikuti tes ujian “Apakah kamu sudah berpikir seperti laki-laki?” serta membiarkan blog ini disabotase untuk publikasi hasil tes tersebut.

 

Para pleibois ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberi pemahaman lebih terhadap kaumnya, dan sifat-sifat yang perlu dimiliki untuk kelangsungan hubungan dengan kaum tersebut. Diharapkan para pembaca wanita juga ikut menjawab pertanyaan dibawah ini dengan jujur dan tidak mencontek.

 

Sifat dasar pria yang perlu dimiliki wanita #1: Kami hidup hari ini, bukan dua tahun lalu.

Pertanyaan penguji (Pilihan Ganda)

Jika kamu sedang marah sama pacarmu, kata-kata apa yang sering digunakan?

  1. Selalu
  2. Dulu/Dahulu
  3. Waktu itu/ …yang lalu
  4. Ketiga di atas
  5. Kamu tidak pernah marah sama pacar

Jawaban Margie: Soal harus dianulir karena tidak ada jawabannya

Kunci jawaban: E. Tentunya kami akan sangat senang sekali jika kamu tidak perlu memakai perasaan dalam segala sesuatunya sehingga tidak perlu marah-marah. Tapi sekalipun kamu harus ngamuk, alangkah tepatnya jika kami dimarahi atas sesuatu yang terjadi SAAT INI.

 

Kadang yang terjadi adalah kisah-kisah dari jaman nenek-nenek keluar semua saat seorang wanita menunjukkan kekesalannya.

“Kamu selaluuuuu aja ga setia!

“Kapan aku pernah selingkuh?”

Dulu! Tiga tahun yang lalu!”

Kembali ke sifat dasar pria yang perlu dimiliki wanita #3 di bawah nanti, gunakan logika. Apa yang terjadi di masa lalu tidak mempunyai korelasi dengan masa kini. Itu adalah dua kejadian TERPISAH! Lagipula, apa sih gunanya mengungkit yang sudah berlalu kecuali membuat hati pedih dan memberi onak dalam daging percintaan kita? Jadilah seperti Backtreetboys dalam lagu mereka: I don’t care who you are, what you did, where you from, as long as you love me.

 

Sifat dasar pria yang perlu dimiliki wanita #2: Kami tidak peduli detail, kami melihat gambaran besar, dan kami MELIHAT, bukan merasa

Pertanyaan penguji (benar atau salah)

  1. Benar atau salah: Jika pacarmu lupa meng-sms selamat tidur, berarti ia selingkuh
  2. Benar atau salah: Jika dalam inbox pacarmu ada sms “sayang, thanks for tonight, I really enjoy it, looking forward to meeting you again soon! Miss you…” dan sms itu bukan dari kamu, berarti ia selingkuh.

Jawaban Margie: 1. Belum tentu. 2. B

Kunci jawaban: 1. S. 2. B

Laki-laki tidak memperhatikan detail-detail kecil sehingga kehilangan kesimpulan yang benar. Kami mengambil kesimpulan secara keseluruhan, berdasarkan fakta yang ADA, bukan yang dirasa-rasa ada.

 

Sedangkan wanita, love to read between the line. But what’s so obviously written ON the line, is NOT read.  Seperti dalam ujian di atas tersebut. Jawaban sangat clear dan straightforward. Tidak ada grey area disini. Dalam pernyataan satu, tidak ada fakta perselingkuha, sehingga bisa disimpulkan sang pria hanyalah lupa. Tapi wanita bisa ngambek karena berusaha membaca hal-hal yang tidak kasat mata.

 

Dan ketika pernyataan dua muncul, yang jelas-jelas memberi fakta perselingkuhan, wanita pura-pura menghibur diri, berusaha berpikir positif dan mengukuhkan rasa percaya. Padahal sudah jelas, dengan membuat sms tersebut terbaca oleh kamu, kami sudah tidak ingin melanjutkan hubungan ini lagi. Bantulah kami. Kami pernah atau masih sayang kamu, dan kami manusia, jadi sulit kami akan memutuskanmu begitu saja tanpa perasaan. Jika kamu meninggalkan kami, tentunya akan lebih baik untuk perasaan moral kami, dan juga untuk harga diri kamu!

 

Sikap ini kembali lagi didasari sifat dasar pria yang perlu dimiliki wanita #3 lagi. Logika. Apa lupa sms = selingkuh? Apa duduk berdampingan dengan wanita lain = selingkuh? Apa pergi ke kota = ke panti pijat? Apa makanan manis = pakai gula? Dilihat dari kacamata objektif, dengan menggunakan fakta-fakta yang terpapar, tentunya tidak bisa diambil kesimpulan demikian.

 

Sifat dasar pria yang perlu dimiliki wanita #3: (Sifat utama yang mendasari sifat lain) Kami menggunakan logika, bukan perasaan

Pertanyaan penguji (essay, karena penting):

Ternyata mantan pacar kamu sudah menjadi politikus sukses yang sangat kaya, sehingga bisa punya pacar artis. Beliau tambah gaya dan membentuk pasangan serasi. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu kebetulan nonton mereka di infotainment?

Jawaban Margie: Ini kali kedua ya gue ditanya begitu! Dasar laki-laki! Merendahkan banget sih! So what klo mantan gue tenar? Kenapa bukan cewe-nya yang sukses duluan, terus punya pacar bintang sinetron, dan masuk TV duluan? Asal loe tau ya, gue dua minggu lalu juga uda masuk TV, untuk hal yang membanggakan! Dan gue juga udah salaman sama presiden, jauh sebelum semua mantan-mantan gue!

“Margie, jawaban loe melenceng; harap menjawab sesuai yang ditanya”

Jawaban Margie (revisi): Humpphh…ok, yang pasti rasa sedih itu ada ya, it could’ve been me! Tapi ya udah lah ya, maksudnya, kalau gue yang sekarang berdiri di samping dia, belum tentu dia bisa jadi sesukses dan setenar seperti dalam tv itu. Kan gue putus juga ada sebabnya, kalau dilanjutkan, biar masuk TV, belum tentu seneng. Jadi buat apa sedih klo ternyata hidup gue sekarang lebih baik? Gue paling bakal bilang ke orang sebelah gue, eh, gue dulu pernah pacaran sama dia lho! Terus ya uda, nonton siaran berikutnya, live goes on, we’re all moving on

 

Kunci jawaban: Inti yang kami cari dari jawaban ini adalah logika. Tindakan yang menggunakan perasaan cenderung menimbulkan aksi berlebih yang tidak menguntungkan, tidak juga masuk akal. Seperti dalam pertanyaan di atas. Jika jawaban berdasarkan perasaan, seorang wanita bisa sedih berlebihan, mengurung diri dalam kamar, terjebak dalam kenangan masa lalu, sehingga tidak mampu berkembang. Bahkan bisa menimbulkan kesulitan pihak pria ketika sang wanita berusaha merebut kembali apa yang telah hilang.

 

Jawaban berdasarkan logika, akan memperhitungkan kondisi nyata dan untung/rugi tindakan. Jika bersedih dan putus asa, apakah keuntungan yang diraih? Lalu lihatlah keadaan yang ada sekarang, bahwa semua itu terjadi karena sebuah sebab, dan sebab itu punya alasan yang valid. Kenyataan, dia tidak peduli pada kamu, mengapa Kamu mau peduli akan orang yang tidak peduli lagi?

 

Hal ini bisa diterapkan dalam berbagai kasus, misalnya dalam peristiwa makan teman. Reaksi wajar berdasarkan perasaan adalah merasa marah dan membenci sesama wanita sekaligus tekad bulat merebut balik kekasih. Dalam kondisi ini,gunakan logika Anda. Anda sudah kehilangan pacar, apakah Anda mau kehilangan sahabat juga? Jika demikian, Anda rugi dua kali. Selain itu, berarti beliau adalah pacar yang buruk. Secara wajar, sebaiknya Anda bersyukur telah kehilangan pacar yang tidak setia. Justru seorang wanita yang bersikap tenang, tidak penuh benci dan tidak marah-marah, malah dapat menunjukkan kelasnya, mengokohkan wibawa di hadapan sahabat serta menciptakan rasa penghargaan di dada pria.

 

“Uda kelar kan ujiannya? Giliran gue nanya dong!”

“Ya boleh”

“Gue menjawab pertanyaan krusial dengan baik, bahkan bagian makan temen pun gue jawab dengan tuntas juga. Pertanyaan kedua gue dapat setengah benar, dan pertama tidak terlalu salah. Gue sudah bersikap laksana pria, tapi kenapa kalian ga ada yang jadi cowo gue?”

Hening

“Karena kalian tetep aja ga mau pacaran sama cowo! Kalian mencari cewe, dengan segala sifat yang belum tercakup lewat kuis tadi! Udah, anterin gue pulang sekarang!”

Tetap hening.

Dan Margie berhasil meraih tampuk kepemilikan dalam blog di akhir posting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *