Saya ini hansip kesayangan Bu RT! Kalau Bu RT ke luar negeri, pasti saya yang dipercaya menjaga keamanan! Bahkan, begitu balik, Bu RT ngasi saya jam tangan nih, dari Singapura!
Hansip Udin memamerkan jam tangannya pada Supir Wardi, supir baru tante yang sedang bertandang.
Sesaat kemudian Supir Wardi balik pamer pada Hansip Udin, Din, saya juga dapet jam, kok Udin ga langsung pake jamnya, ayo dong dipake kaya saya….
Adegan persaingan Hansip Udin dan Supir Wardi adalah salah satu hal yang membuat gue mengangguri blog mungil ini. Bukan karena gue terlalu asik mengamati, tapi mendengar cuplikan kehidupan RT sambil mencari wangsit sambil bengong-bengong di ruang tamu (proses yang menurut si Mamih adalah kegiatan paling tidak produktif di dunia), menjadi kegiatan rutin gue setiap sore.
Inilah buah kemarukan hati meng-iya-kan proyek kejar tayang 3 buku setahun –yang mana tahun ini sudah lewat 6 bulan. Buku pertama dalam seri, yang juga buku ketiga adalah tentang pengalaman sebuah Singapura, negeri yang gue rutuk-rutuki dalam setiap kesempatan, dan juga negeri yang tak bisa gue lepaskan begitu saja.
Itulah sebabnya sudah tiga minggu ini gue tidak posting blog. Menuliskan Singapura, berarti mengetik blog dengan sistem rewind, kembali pada masa dua tahun silam dan mencela segala aspek kehidupan sambil minum margarita murah. Jadi sungguh, lebih dari masa pengangguran manapun, gue nge-blog setiap hari, tapi sebagai draft buku.
Maka sebagai kompensasi, gue akan menuangkan buah sampingan renungan sore gue dalam blog ini: Celetukan-celetukan Hansip Udin yang seringkali mewarnai hariku.
Dari dulu gue yakin Hansip Udin punya kehidupan dan filosofi yang blog-worthy. Hingga nanti gue bisa nge-blog di blog lagi (dan bukan nge-blog di Microsoft word untuk jadi bahan tulisan), gue mohon izin untuk menyerahkan panggung ke-blog-an pada Hansip Udin and friends of RT 010 RW 002.
Dan untuk perkenalan, gue mempersembahkan lakon pertama:
JALAN-JALAN KE NEGERI CINA (LITERALLY)
Pagi hari, saat Papih mau berangkat ke Cina
Papih: Din, saya hari ini pergi, mau ke Cina seminggu. Kamu jaga rumah ya.
Hansip: Ohh, siap, pak! Sambil bergerak membuka pintu garasi
Papih: Ehh..din, ngapain buka garasi! Saya nggak pake mobil!
Hansip: Melotot heran…Haa?? Ke Cina-nya jalan kaki??